PEOPLENESIA.COM – Sebagai pengembang properti terkemuka,PT Summarecon Agung Tbk luncurkan Summarecon Bogor dengan luas 500 hektar. Hal tersebut disampikan oleh Benjamin, selaku Direktur Summarecon.
Dirinya mengatakan, Summarecon Bogor merupakan pengembangan berskala kota yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara hunian, dengan fasilitas kota, seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan.
“Sebagai awal pengembangan, Summarecon Bogor akan menawarkan dua tipe hunian yakni, untuk tipe pertama The Agathis Golf Residence merupakan hasil karya arsitek Denny Gondo dan untuk tipe kedua The Mahogany Residence yang merupakan hasil karya arsitek Hadiprana,”paparnya, Rabu (29/09/2021).
Sementara itu Herman Nagaria selaku Direktur Summarecon menjelaskan Summarecon kembangkan kota baru di Bogor dikarenakan kawasan ini memiliki potensi yang luar biasa, baik dari alam maupun pasarnya. Selain itu summarecon bogor juga memiliki konsep yang berbeda, yaitu membangun kota mandiri yang baru untuk first home family.
“Pengembangan Summarecon Bogor akan sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yaitu hidup di lingkungan yang sehat dalam harmoni keseimbangan alam. Dengan ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut, ditambah dengan saleable yang hanya 38 persen (pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen), memungkinkan penghuni di Summarecon Bogor dapat menikmati manfaat lingkungan dan udara yang sehat juga iklim yang sejuk,” jelasnya.
Kelebihan lainnya,Lanjut dia adalah pemandangan empat gunung, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar serta diapit dua lapangan golf 63 holes dengan luas kurang lebih 210 hektar yang tentunya menambah area terbuka hijau dan pemandangan lapangan golf yang indah.
“Memperhatikan trend work from home, maka tidak hanya hunian tapi juga fasilitas lainnya di Summarecon Bogo diciptakan untuk memenuhi beragam aktivitas penghuninya, dengan adopsi teknologi seperti koneksi internet berkecepatan tinggi, bekerja nantinya tidak hanya dapat dilakukan di rumah, tapi juga di taman, clubhouse dengan konsep co-working space dan fasilitas lainnya.” Tandasnya (dyt/Peoplenesia)