PEOPLENESIA.COM – Masya Allah, Peninggalan arsitektur Islam telah meninggalkan jejak berupa tempat-tempat ibadah menakjubkan mata, Berikut beberapa masjid dengan arsitektur keren yang telah dirangkum oleh Peoplenesia.com
- Masjid 99 Kubah , Makasar

Seperti yang kita tahu, Makassar menyimpan sejuta pesona yang pastinya membuat siapapun terkagum kagum. Pantainya yang selalu menjadi tujuan wisata, hingga pemandangan alamnya yang tak kalah mempesona. Rupanya hal tersebut belum cukup hingga Makassar kembali menghadirkan tempat baru yang tak kalah eksotis. Di realisasikan dalam bentuk masjid unik yang nantinya juga akan menjadi ikon batu kota Makassar.
Di Makassar Anda juga akan menemukan Nipah Mall yang juga merupakan hasil rancangan Ridwan Kamil. Hingga idenya kembali hadir dalam bentuk masjid 99 Kubah yang tak kalah unik dan cantik. Ide masjid dengan 99 kubah ini memang datang langsung dari Ridwan Kamil. Dimana menurut Kepala Dinas Tata Ruang setempat sebelumnya ada 3 ide yang akan digunakan dalam bangunan masjid yang bentuknya sangat unik dan hasilnya sangat artistik ini.
2. Masjid Agung An Nur – Pekanbaru

Masjid Agung An Nur merupakan sebuah masjid yang terletak di Pekanbaru, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Disebu sebagai Taj Mahalnya provinsi Riau.
Arsitektur Masjid ini dirancang oleh Ir. Roseno yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan masjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.
3. Masjid Amirul Mukminin – Makassar

Masjid Amirul Mukminin diklaim sebagai masjid terapung pertama di Indonesia. Letaknya di Jalan Penghibur, Makasar Sulawesi Selatan. Tempat ibadah tersebut lebih populer dengan nama masjid terapung saja. Masjid Amirul Mukminin diklaim sebagai masjid terapung pertama di Indonesia. Letaknya di Jalan Penghibur, Makassar, Sulawesi Selatan. Tempat ibadah tersebut lebih populer dengan nama masjid terapung saja.
4. Masjid Tiban Lawang Sewu Turen – Malang

Masjid Tiban, demikian masyarakat menyebutnya. Sebuah masjid besar yang penuh dengan keagungan dan keindahan. Masjid Tiiban merupakan sebuah masjid yang terletak didaerah Turen Kabupaten Malang, tepatnya berada diarea pondok pesantren Biharu Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah Jl.Anggur Rt 27 Rw 06 Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Masjid ini disebut ini disebut sebagai Masjid Tiban dikarenakan anggapan masyarakat yang sekitar yang mengisukan bahwa masjid ini tiba-tiba ada.
Hal inilah yang mungkin menjadikan banyak orang yang penasaran untuk melihat dan membuktikan keberadaan masjid ini. Sehingga tak heran jika diarea masjid ini dapat anda temui banyak orang yang datang untuk berwisata sembari mengobati rasa penasaran mereka akan asal usul masjid ini.
5. Masjid Raya Baiturrahman – Aceh

Masjid Raya yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga yang mengatakan bahwa Masjid Raya Baiturrahman yang asli dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Masjid Kerajaan yang asli menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan fitur khas arsitektur Aceh.
Ketika Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menggunakan Masjid Raya yang asli sebagai benteng pertempuran, dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, yang menyebabkan masjid terbakar. Jendral Van Swieten pun menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf. Pada 9 Oktober 1879,
Belanda membangun kembali Masjid Baiturrahman sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh. Konstruksi dimulai pada tahun 1879, ketika batu pertama diletakkan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, yang kemudian menjadi imam pertama di Masjid Raya baru ini, dan diselesaikan pada 27 Desember 1881 ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah. Banyak orang Aceh yang awalnya menolak untuk beribadah di Masjid Raya Baiturrahman yang baru ini karena dibangun oleh orang Belanda, yang awalnya merupakan musuh mereka. Namun sekarang Masjid ini telah menjadi kebanggaan Masyarakat Aceh.
Pada awalnya, Masjid Raya Baiturrahman hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Kubah-kubah dan Menara-menara ekstra baru ditambahkan pada tahun 1935, 1958, dan 1982. Hari ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman selamat dari peristiwa Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu menara 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa tersebut. Disaat kejadian bencana alam tersebut, Masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah setelah 2 minggu.