PEOPLENESIA.COM – Berangkat dari fenomena pandemi COVID-19 yang memberikan dampak signifikan kepada perekonomian,LSPR Communication and Business Institute berinisiasi untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui Program LSPR Literasi Desa, Yakin di wilayah Bojong Kulur, Jawa Barat.
Program ini di harapkan dapat membantu Desa Bojong Kulur dalam menggali potensi Desa Wisata nya sehingga di kemudian hari dapat sangat bermanfaat dan secara mandiri menjadi wisata lokal yang dikenal baik oleh turis domestik maupun internasional.
Yuks simak potensi wisata apa yang menarik di Desa Bojong Kulur, Bogor Jawa Barat :
1.LSPR Institute melihat adanya potensi desa wisata yang bisa dikembangkan dan diharapkan nantinya dapat memulihkan perekonomian di desa tersebut, tentunya juga untuk dapat mendukung sektor pariwisata Indonesia. Kali ini, Desa Bojong Kulur yang terletak di Gunung Putri, Bogor, menjadi desa pilihan LSPR untuk melaksanakan webinar “Penyuluhan Strategi Promosi Potensi Desa Wisata di Desa Bojong Kulur”.
2. Desa Bojong Kulur sudah tercantum sebagai pemilik status desa mandiri menurut Index Desa Mandiri (IDM) dari tahun 2016 dan berada di peringkat pertama di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, dan peringkat ke-7 di tingkat nasional.
3. Ragam kegiatan kebudayaan yang berlangsung di desa ini juga menjadi alasan mengapa desa ini memiliki potensi Desa Wisata. Elke Alexandrina, M.Sc., representatif Dosen LSPR Institute sekaligus Ketua Pelaksana dari penyuluhan ini menyampaikan, penyuluhan ini dihadiri oleh masyarakat Desa Bojong Kulur baik dari Pengurus Desa, Lembaga Masyarakat dan warga yang dipilih menjadi representatif.
4. Dr. Frans Teguh, MA., Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF), turut hadir sebagai pembicara dan mengangkat konsep Community-Based Tourism serta pariwisata berkelanjutan. Ia menekankan bahwa authentic experience itu sangatlah penting sehingga perlu melibatkan masyarakat asli daerah atau desa tersebut dalam proses pengambangan menjadi Desa Wisata.
“Kita harus memberikan ruang yang lebih besar atau sebanyak-banyaknya kepada partisipasi masyarakat, partisipasi usaha-usaha kecil, ibu-ibu PKK, kelompok karang taruna dan semua unsur-unsur yang ada di masyarakat desa agar mereka mendapatkan kesempatan dalam merasakan manfaat ekonomi dan menghasilkan produk-produk kreatif,” tutur Dr. Frans.
5. Sementara, perkembangan Desa Bojong Kulur dari waktu ke waktu sehingga mendapatkan status desa mandiri disampaikan oleh Kepala Desa Bojong Kulur, Firman Riansyah.
“Kami memiliki visi misi untuk menjadikan Desa Bojong Kulur sebagai desa madani. Madani ini adalah mandiri, sejahtera dan indah. Mandiri secara ekonomi, sejahtera dengan salah satu upayanya ialah renovasi pasar desa, dan indah yang merujuk pada pengembangan desa menjadi desa wisata.” paparnya.