PEOPLENESIA.COM – Dalam Rangkaian penyelenggaraan MUFFEST yang memasuki tahun keenam dengan tema “Recovery for Fashion Industry” telah sukses digelar oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo di lima kota yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bandung. Sebagai penutup roadshow, MUFFEST 2021 diselenggarakan di Kota Jakarta, bertempat di Gandaria City pada tanggal 30 April hingga 23 Mei 2021.
MUFFEST 2021 Gandaria City Jakarta menghadirkan pameran produk dari desainer serta brand fesyen muslim dan modest wear lokal maupun nasional, Serta menggelar fashion show karya para perancang mode Indonesia diantaranya adalah Roemah Kebaya Vielga
Dalam fashion show kali ini, Roemah Kebaya Vielga mengambil tema “Fleuri Noir”yang berarti Hitam yang berkilau (Bersemi) yang diambil dari masa pandemic yang gelap menuju waktu yang penuh cahaya dan bunga yang dilambangkan di design kami dengan pemilihan bahan yg serba hitam yang kemudian dibalut dengan bordir penuh bunga bunga meriah
Mengapa kami sebut masa kegelapan (Noir)?, ” Karena tentu saja selama pandemic banyak sekali kekhawatiran pada semua semua orang, tidak hanya kekhawatiran dalam masalah kesehatan, tapi tentunya dalam hal usaha, yang mana adanya keresahan dan ketidakpastian dalam bekerja, dan juga usaha kami yang sempat mengalami penurunan cukup signifikan selama 2020,” ucapnya Rabu (12/05/2021)
Dan mengapa kami sebut bersemi (Fleuri)? Karena awal 2021 sudah terlihat kembali akan harapan baik yang kami tunggu tunggu dengan membaiknya kondisi perekonomian dan usaha mulai berjalan dengan baik. Januari 2021 sampai April 2021 sudah menunjukkan geliat peningkatan yang siginifikan bagi usaha kami, aktifitas produksi sudah mulai kejar kejaran lagi seperti sebelum masa corona.
Untuk koleksi kami ini kami juga mengikutsertakan 3 orang anak SMK Tata Busana dari SMK Jakarta yaitu SMK 38 Cililitan, untuk ikut serta membantu menciptakan design yang tercipta selama masa pandemi. Semua ide kita tuangkan dalam design ini, dan mereka ikut karena memang ingin mempelajari sekaligus ingin membuktikan bagaimana bisnis di dunia fesyen yang menurut orang sekeliling mereka ada stigma “sekolah tata busana adalah sekolah yang levelnya paling bawah di SMK.
“Alhamdulillah mereka sangat tekun dan antusias saat tahu bagaimana praktek di dunia nyata ternyata jauh lebih menyenangkan. Setiap hari mereka belajar langsung mentoring ke saya, tidak hanya masalah design, tapi lebih banyak kami berdiskusi mulai dari pengharapan mereka ke depan, panduan panduan dalam bercita cita, panduan dalam bagaiman memulai bisnis fashion,” paparnya.
Berharap bahwa seharusnya mereka bangga dengan bersekolah di SMK tata busana itu, Mereka mulai ikut di bulan Desember 2020 sampai April 2021 mereka memang sedang mencoba untuk sekolah sambal bekerja sekaligus ikut kegiatan Praktek Kerja Lapangan.
“Selama menciptakan design ini kami terus optimist dengan menciptakan gambar motif yang cerah berwarna warni untuk menciptakan energi positif dalam setiap koleksi yang kami ciptakan, sehingga aura kebahagiaan bisa terpancar dari yang memakai. Hitam yang berwarna, bagaimana dibalik sebuah penderitaan selalu ada kebahagiaan yng menyertai,” tutupnya (red)