Info Bisnis

Jadi Brand Outdoor Indonesia, Eiger Merilis Sustainability Report Untuk Kali Kedua

PEOPLENESIA.COM – Jadi Brand Outdoor Indonesia yang berkomitmen dalam upaya berkelanjutan. EIGER merilis laporan upaya berkelanjutan yang mereka lakukan di tahun 2022. Upaya berkelanjutan sudah waktunya untuk jadi prioritas setiap brand di Indonesia, mengingat krisis iklim di depan mata. Berangkat dari hal itu, EIGER sebagai brand lokal Indonesia juga tak ingin ketinggalan.

Mengambil tema Stitching Together for a Better Future untuk menjadi bagian dari strategi keberlanjutan, EIGER menyusun peta jalan EIGER Environmental, Social, dan Governance (ESG) Road Map.

Selain itu, mereka juga merilis Sustainability Report untuk kali kedua. Sebelumnya EIGER telah memulai untuk merilis laporan serupa sejak tahun lalu. Mereka menyebutkan ada sejumlah penambahan capaian aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berhasil dijalankan EIGER sepanjang tahun 2022.

General Manager Product & Sustainability Project Leader EIGER, Harimula Muharam, memaparkan peningkatan aspek laporan dari hanya delapan capaian di tahun 2021, menjadi 14 capaian di tahun 2022.

“Selama tahun 2022 kami melakukan lebih banyak lagi evaluasi dan pengukuran berbagai aspek yang berdampak terhadap lingkungan. Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect EIGER dalam proyek EIGER Green Project,” ujar Harimula.

Capaian positif yang EIGER lakukan seperti penggunaan bahan baku dari material terbarukan. Harimula mengatakan, komitmen EIGER hingga tahun 2030 akan ada 20% dari seluruh produksi menggunakan material terbarukan, mulai dari polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam.

“Tahun 2021 lalu, hanya 3,7% produk EIGER yang menggunakan material terbarukan. Pada 2022 angka ini menjadi 14% produk EIGER telah menggunakan material terbarukan. Kami optimis bisa mencapai target 20% sebelum tahun 2030,” harapnya.

EIGER menyebutkan produknya didominasi oleh produk yang dibuat secara lokal, tepatnya 81 persen dihasilkan di dalam negeri.

“Total ada 81% produk EIGER yang diproduksi oleh pemasok di dalam negeri selama tahun 2022. Rencana strategis kami termasuk membuat EIGER Sustainable Supply Chain. Penguatan kapasitas para pemasok, terutama skala UMKM untuk peningkatan kualitas pemasok lokal,” jelas Harimula.

Soal produk mereka yang diproduksi di luar negeri seperti di China. EIGER menjelaskan bahwa upaya berkelanjutan akan diusahakan, seperti alih teknologi kedepan, atau dalam menghitung jejak karbon.

“Di tahun ini kita juga akan memperhatikan responsible shipping dan warehousing. Jejak karbon dari luar kita perhitungkan juga. Kalau mau mengirimkan produk biar jejak karbonnya tidak terlalu banyak dan barang-barang tidak terlalu sering mondar-mandir,” jelas EIGER Sustainability Program Advisor, Ir.R.A.Amalia Yunita.

Dalam menyusun laporan Sustainability Report, EIGER menggunakan standar yang dipakai secara internasional.

“Kali ini kami kali kedua merilis Sustainability Report, dan laporan kami mengacu kepada standar Global Initiative. Jadi dalam membuat rilis kita tidak hanya sekedar menyusun saja, tapi juga terdapat standar yang ada dan perlu diterapkan,” jelas Health, Safety and Environmental Lead, EIGER Adventure, Gustina Rosalin.

Walaupun perusahaan non publik, tapi inisiasi EIGER ini patut diapresiasi dan bisa jadi contoh merk lokal untuk menerapkan konsep berkelanjutan ataupun berkolaborasi.

“Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, EIGER tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis EIGER,” papar GM Marketing, EIGER Adventure, Riadi Suwarno

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like