Ini 6 Desainer Indonesia Yang Berhasil Mejeng di Pekan Mode Internasional Vietnam

PEOPLENESIA.COM – Enam Karya desainer dan Brand Indonesia berhasil mejeng di panggung bergengsi Pekan Mode Internasional Vietnam di event VIJFW 4 Musim yang diselenggarakan di tempat bersejarah , warisan Budaya Dunia Imperial Citadel Of Thang Long Ha Noi yang dibangun dari tahun 1802-1805.

Acara ini digelar pada 1-4 Juni 2024 kemarin, dan diketahui desainer yang berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini adalah Jeny Tajhyawati (Modest fashion Designer), Ika Butoni (Fashion Designer Hongkong – Indonesia), Tuty Adib (Modest Fashion Designer), MarisaFe, Michelle Liu, dan Chatrine Liu.

Pekan Mode Internasional Vietnam adalah salah satu acara mode terbesar di Asia, yang menampilkan partisipasi rumah mode dan model domestik serta internasional, dalam event ini juga menampilkan partisipasi hampir 30 merek/ jenama fesyen ternama dari negara-negara seperti Amerika, Italia, Jerman, Thailand, Korea, Kamboja, Malaysia, Filipina dan Indonesia Selain itu, lebih dari 500 model dan hampir 4000 tamu ikut serta dalam pekan mode terbesar di Asia.

Sobat people penasaran kan dengan karya para desainer Indonesia yang tampil di panggung bergengsi Pekan Mode Internasional Vietnam ini? Yuk intip koleksinya

1. Jeny Tjahyawati – Ratoh Jaroe

Karya Desainer Jeny Tjahyawari – Dengan Tema Ratoh Jaroe. (MODEL : Raissa Putri Finalis Mis Mega Bintang 2023) 

Koleksi Jeny Tjahyawati mengangkat tema Ratoh Jaroe, yang mana koleksi ini merupakan perpaduan antara Kebudayaan Melayu Aceh dan Kebudayaan Islam.
Ratoh Jaroe berasal dari bahasa Aceh dan terdiri dari dua kata, yaitu “ratoh” yang berarti “berkata atau berbicara”, dan “jaroe” yang berarti “jari”. Ratoh Jaroe merupakan tarian asal Aceh yang menekankan pada nyanyian puisi atau bercerita dengan diiringi petik jari.

Tari Ratoh Jaroe menggambarkan semangat dan persaudaraan perempuan Aceh yang dikenal tangguh, berani, tekun, dan sinkron, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam melalui nyanyian puisi, Bahan yang digunakan adalah motif songket melayu, dibantu support dari sepatu Bucherri dan mengangkat Style ethnik Modern.

2. Ika Butoni – The Soul Of Ecoprint

Karya Desainer Ika Butoni – Dengan Tema The Soul Of Ecoprint

Indonesia adalah negara yang indah.
Selama bertahun-tahun melalui Bali, Indonesia berhasil memenangkan penghargaan sebagai tujuan wisata. Negara ini juga sangat kaya dengan Sumber Daya Alam, dan rakyatnya diberkati dengan bakat untuk menghargai alamnya. Salah satu bakat ini diwujudkan melalui Ecoprint – menggunakan pohon, kulit kayu, daun, dan bunga sebagai pewarna, elemen-elemen yang sama digunakan dalam cetakan.

Ada lebih dari 3000 anggota yang aktif berpartisipasi dalam Ecoprinting di Indonesia. Oleh karena itu, adalah satu kehormatan bagi saya untuk mengusung misi ini dalam bentuk penjelmaan Fashion -The Wearable Art.

3. Tuty Adib – Sekar Jagad

Karya Desainer Tuty Adib dengan Tema Sekar Jagad

Batik Sekar Jagad merupakan batik yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bagi pemakainya. Makna ini tentu bisa dikatakan sebagai makna umum karena semua batik memiliki keindahannya masing-masing. Sedangkan makna yang cukup spesifik dijelaskan bahwa Batik Sekar Jagad berasal dari kata kaart (peta, dalam bahasa Belanda) dan jagad (dunia, dalam bahasa Jawa).

Maka makna harafiahnya Batik Sekar Jagad adalah gambaran keindahan dari keragaman berbagai jenis suku bangsa di muka bumi ini. Dibalut dngan style Elegan, dengan Bahan Cotton dan brokat / Lace lalu dibalut denan detail payet membuat karya Tuty Adib makin memukau.

4. Chatrine Liu – Cultural Reborn

Karya Desainer Chatrine Liu dengan Tema Cultural Reborn

Chatrine Liu adalah seorang desainer cilik dari Bandung. Walaupun usianya masih 10 tahun tetapi pernah mengikuti berbagai fashion show seperti Indonesia Hijab Walk (IHW), Hakikat Trena Solo, Jogja Fashion Parade, Semarang Fashion Trend , I Fashion Festival RCTI 2023, Front Row Paris 2023 dan Indonesia Fashion Week 2024.

Rancangan yang dibawa ke Vietnam International Junior Fashion Week 2024 adalah “Cultural Reborn”. Chatrine mengangkat tema yang terinspirasi dari anak remaja yang memakai kain tenun Jepara. Memakai paduan neo urban look dengan paduan kain tenun troso dan lurik Jepara. Memakai paduan warna merah, hijau, coklat, hitam dan navi serta taburan payet memberi kesan mewah. Harapannya semoga kain tenun Jepara semakin banyak diminati oleh kaum muda dan membawa nafas baru di kalangan muda.

5. Michelle Liu – Sign of Heritage

Karya Desainer Michelle Liu dengan Tema Sign of Heritage

Michelle Liu adalah seorang young designer dari Bandung yang berusia 15 tahun. Pada tahun 2023 Michelle mendapatkan Best ASDI Surakarta 2023. Michelle sangat menyukai design baju dengan menggunakan kain nusantara seperti kain tenun, songket dan batik. Harapan Michelle semoga kain nusantara dapat semakin dikenal bahkan sampai ke kancah manca negara.

Rancangan yang di bawa ke Vietnam International Junior Fashion Week 2024 berjudul “Sign of Heritage”. Terinspirasi dari kemegahan kota Palembang sebagai Kota Tertua di Indonesia. Membawakan kain songket khas Palembang. Songket Palembang tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh namun memiliki makna adiluhung yaitu kemakmuran, kejayaan, dan keberanian. Memadukan warna merah, hijau, magenta dan gold. Bahan yang digunakan yaitu kain songket, tafeta bridal, dan tile kristal. Harapannya semoga Michelle dapat membawa kain songket semakin di kenal dan disukai oleh semua kalangan muda.

6. MarisaFe – Acculturation

Karya Desainer MarisaFe dengan Tema Acculturation

Rancangan yang dibawakan pada Vietnam International Junior Fashion Week 2024 bertajuk “Acculturation” Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang multikultural karena adanya hubungan perdagangan antar bangsa seperti Eropa, China, Arab dan bangsa lainnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengembangkan budayanya sendiri dengan pengaruh budaya lainnya

Salah satu budaya yang mempengaruhi Indonesia adalah budaya Tionghoa yang berasimilasi dengan budaya lokal, sehingga MarisaFe mengambil inspirasi tersebut sebagai koleksi yang ditampilkan dalam Vietnam International Junior Fashion Week 2024 ini.

Bahan-bahan yang digunakan adalah satin bridal, organza, dan crinoline yang dipadukan dengan bordir dan payet yang bernuansa oriental namun tetap modern.
Unsur bordirnya tidak hanya menampilkan hewan-hewan mitologi Tiongkok, melainkan bunga-bunga dan beragam motif lain yang bisa ditemukan di Indonesia. MarisaFe berharap agar karyanya dapat diterima dan membawa kebahagiaan bagi banyak orang.

latest video

Loading...

news via inbox

Silahkan berlangganan melalui Email jika Anda ingin mendapatkan berita terbaru dari Peoplenesia

Leave A Comment