PEOPLENESIA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Bekasi menyelenggarakan program rutin agenda antisipasi bencana gempa kepada masyarakat. Sebelum dimulainya praktik BPBD menyampaikan pengertian secara umum mengenai apa itu bencana. Dilanjut sejumlah faktor penyebab terjadi bencana, yakni alam, non alam, dan faktor sosial atau manusia. Lalu yang terakhir untuk memahami praktik penyelamatan diri ketika terjadi gempa.
Kasie Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi, Idham Khalid, mengatakan, upaya sosialisasi bencana gempa tersebut rutin dilakukan untuk mengantisipasi terhadap isu gempa, khususnya megathrust.
“Kami lakukan sosialiasi sebagai langkah antisipasi sehingga bila terjadi bencana gempa, khususnya Megathrust, masyarakat benar-benar sudah tahu teknik penanganan penyelamatan,” kata Idham, Kamis (3/10/2024).
Idham menjelaskan sosialiasi bencana gempa juga dikhususkan untuk anak-anak, dalam hal ini siswa dan siswi Sekolah Dasar (SD). Pasalnya, siswa dan siswi SD belum memahami atau bahkan mengetahui praktik saat terjadinya gempa.
“Sekolah itu kami berikan materi tentang masalah gempa karena terkadang anak-anak itu ada rasa panik dan belum tahu teknik bagaimana cara untuk evakuasi mandiri dan bagaimana mengevakuasi membantu teman-temannya,” jelasnya.
Kepala SDS Ananda Kota Bekasi, Bayu Artadri menuturkan, kegiatan sosialisasi dan simulasi potensi gempa megathrust kepada seluruh siswa kelas 1 sampai 6 tersebut, diawali dengan pemberian materi kegempaan oleh para nara sumber yang berasal dari BPBD Kota Bekasi.
“Para siswa mendapatkan materi kegempaan terlebih dahulu, mulai dari pengenalan apa itu gempa, bagaimana menghadapi gempa, hingga kepada proses evakuasi sesudah gempa terjadi,” kata Bayu.
Setelah mendapatkan materi kegempaan, para siswa juga diberikan pengetahuan terkait proses evakuasi korban gempanya hingga kepada proses menyelamatkan diri dari dalam ruang kelas hingga sampai ke titik kumpul.
Siswa kami juga diberikan edukasi penanganan korban gempa hingga kepada proses evakuasi ketika terjadi gempa dari dalam kelas hingga sampai ke titik kumpul dengan cara mempraktekannya langsung di lapangan bersama siswa lain,” jelasnya.
Bayu berharap, dengan adanya edukasi tentang kegempaan bagi siswa SDS Ananda Kota Bekasi, bukan hanya menambah wawasan mereka saja, tetapi mereka juga bisa mengantisipasinya serta melakukan tahapan proses evakuasi setelah gempa terjadi.