PEOPLENESIA.COM– Telah melayani banyak pasien lansia, Siloam Hospitals Bekasi Timur hadirkan solusi layanan kesehatan untuk usia lanjut yakni ‘Golden care’. Layanan ‘Golden Care’ Siloam Hospitals Bekasi Timur adalah solusi layanan kesehatan untuk usia lanjut yang dapat merupakan kelanjutan perawatan di rumah sakit serta upaya pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang sudah diderita. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Siloam Hospitals Bekasi Timur, dr. Ervina, MM, MMRS.
Dirinya mengatakan, Layanan ini dilengkapi 10 kamar VIP dengan fasilitas yang dibuat khusus bagi para lansia termasuk layanan dokter umum dan Spesialis pun perawat yang terlatih dalam menangani para Lansia. Terlebih lagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Kota Bekasi Tahun 2020 untuk kelompok usia di atas 50 tahun semakin meningkat dibandingkan data tahun 2015.
“Perasaan tidak berdaya dan tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari sendiri akibat penyakit yang dideritanya seringkali membuat para lansia merasa stress yang nantinya dapat memperburuk kondisi kesehatan, Ini waktunya menunjukkan cinta kita kepada orang tua kita. Tim dokter, perawat, dan psikolog Siloam Hospitals Bekasi Timur siap membantu orang tua anda tetap sehat dan bahagia menjalani masa emasnya,” paparnya.
Sementara itu, PIC Program Golden Care dr. Sarah Regina Christy menyampaikan adapun Paket Day Care Lansia senilai Rp 600.000 per hari, sudah termasuk: kamar rawat inap kelas VIP, makanan bergizi untuk 3x/hari, snack 3x/hari, dan pengawasan medis dari dokter umum dan perawat. Jika memerlukan layanan day care, pasien akan dilakukan assessment terlebih dahulu oleh dokter umum sehari sebelum masuk rumah sakit, Dan dengan mengambil program Golden Care ini, akan ada layanan free pick up pasien lansia jika akan konsultasi dokter di RS.
“Oleh karena itu, para lansia memerlukan pemeriksaan kesehatan berkala. Apabila ada kesulitan untuk setiap waktu kontrol ke RS, Siloam Hospitals Bekasi Timur memiliki Paket kunjungan rumah bagi lansia senilai Rp 1.000.000, sudah termasuk: pemeriksaan tanda-tanda vital dan rekam jantung (EKG), pemeriksaan laboratorium termasuk : darah lengkap (FBC), urine lengkap, fungsi liver (SGOT, SGPT), fungsi ginjal (Ureum, Creatinine, Asam urat), profil lipid : Total kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL, Gula darah puasa, telekonsultasi dokter umum (2 kali), telekonsultasi psikolog (1 kali), pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata di RS (1 kali).” terangnya.
Lantas bagaimana penanganan stroke pada lansia ?
Hal ini disampaikan oleh dr. Rezy Sesareza Prakarsa, Sp.N. ada beberapa penyakit yang kerap muncul seiring dengan pertambahan usia, misalnya stroke, diabetes, darah tinggi, dan masih banyak lagi yang harus diawasi kesehatannya agar kondisinya tetap sehat. Hal ini dapat dikontrol dengan rutin konsumsi obat, makanan sehat, olahraga, kelola stres, dan lainnya.
“Stroke terjadi ketika ada gangguan oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah. Ketika itu terjadi, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya, sehingga sel-sel otak itu mati,” paparnya.
Akibat terparah dari penyakit ini adalah kematian. Beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah, antara lain usia (>55tahun), jenis kelamin (terbanyak pada pria), ras tertentu, dan genetik (riwayat stroke di keluarga). Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah, antara lain diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, obesitas, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, dan kurang olahraga.
Dokter Rezy selaku dokter spesialis saraf di Siloam Hospitals Bekasi Timur juga menegaskan bahwa periode emas untuk penanganan stroke, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak pertama kali muncul gejala dan tanda sampai dilakukan penanganan stroke di rumah sakit. Jika dalam periode emas itu dapat segera ditangani, risiko kematian dan kecacatan stroke dapat diturunkan.